Ini Puisi (P.1)
Dewasa ini aku semakin percaya pada keajaiban
Pada mimpi-mimpi yang mengarahkan ku pada kenyataan
Pada harapan tentang indahnya kehidupan
Pada kisah-kisah seorang yang menggapai bulan.
Mimpiku bukan lagi tentang menjadi taman bagi bunga tidur
Bukan tentang akar-akar yang merayap diantara pagar menciptakan alur
Bukan juga tentang dedaunan yang menyebar di antara batang-batang pohon subur.
Apalagi kerutan ranting-ranting tua yang akan hancur.
Dalam nyata aku dibawa untuk bercerita
Aku dituntun untuk bercengkrama
Mengingatkan tentang kisah lama penuh rasa
Yang tidak pernah terduga akan berakhir terluka ataukah bahagia.
Ajaib orang-orang lampau datang lagi
Menuntut janji-janji yang sudah kusisihkan di satu sisi
Menggiring duka yang tak ingin kutarik kembali
Menyapa dengan senyum kemudian sekali lagi pergi.
Mereka benar benar tahu caranya menyakiti tanpa kata
Menggantungkan hati yang ingin terbuka setelah tersekap dalam waktu yang lama.
Menciptakan celah untuk rindu yang tak bisa tersampaikan oleh suara
Melenyapkan suka cita yang hadir sekejap dari ruang hampa.
Kini yang tertinggal hanya simpul tawa dalam langkah hati yang lapang
Diiringi lagu-lagu ceria membawa langkah menuju terang
Lambaian tangan menyentuh sela-sela ilalang.
Yang berlalu biarlah berlalu, biarlah terus hilang dalam gelap malam tanpa bintang.
Komentar
Posting Komentar